Rabu, 15 Februari 2012

MEMBINA KADER BANGSA
Ahmad Rifa'i, S.HI

Bermula dari krisi ekonomi tahun 1997,kemudian menyebar kepada dengan musibah yang tak kunjung berhenti seperti mengarah kepada kehancuran sebuah negeri,itulah kondisi yang sedang kita hadapi.
Banyak sisi yang harus dibenahi karena itu berbagai profesi harus bersinergi membangun saling pengertian menuju solusi bukan anarki saling mencaci maki karena ingin kebagaian kursi.Berbagai upaya untuk membendung agar bangsa ini tidak terjerumus dalam kehancuran sudah dilakukan dengan serius tapi belum berhasil seperti apa yang diinginkan.
Lembaga dakwah sebagai bagian dari bangsa ini tidak boleh berpangku tangan menonton keadaan karena jika negeri ini hancur kitapun akan ikut hancur.Lembaga dakwah mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam upaya perbaikan bangsa ini.Karena itu kita harus melangkah .

DARIMANAKAH KITA HARUS MULAI ?!
Ketika kita melihat Al-Quran sebagai kebenaran mutlaj, didalamnya kita akan menemukan adanya isyarat “perusak suatu bangsa” dan “unsur pembawa kepada  dan ketengan suatu bangsa.”Unsur perusak berkaitan dengan kehidupan suatu bangsa adalah:
A. Kedzohliman yang dilakukan oleh penguasa.
Allah Swt berfirman”Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menukar nikmat Allah dengan kekufuran mereka telah menjerumuskan bangsanya ke jurang kehancuran dan lembah kebinasaan.’ (QS.Ibrahim {14}:28.
B. Kekufurdan kebinasaan yang dilakukan oleh Bangsa.
Allah berfirman “Dan Allah telah membuat perumpamaan sebuah negeri yang dulunya aman dan tenteram Rizkinya datang melimpah ruah dan segenap tempat,tetapi penduduknya kufur terhadap nikmat-nikmat Alah, nkarena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian  ketakuta dan kelaparan diseabakan apa yang mereka lakukan” QS.{16}:112
 Sementara Allah juga menyebutkan beberapa unsur pembawa kepada keadilan dan ketenangan suatu bangsa adalah:
1. Keimanan dan Ketaqwaan
Allah berfirman :”Jika sekiranya penduduk negeri itu beriman dan bertaqwa pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka barokah dari langit dan bumi...”(QS.Al-A’raf {7}:96.
Bila iman sudah tertanam secara benar di dalam hati setiap manusia, maka pasti Allah akan memberikan :
A. Kehidupan yang baik.
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman. Maka sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”.(QS.An-Nahl [16]: 97)
Imam Ibnu Katsir Rohimahullah ketika menafsirkan ayat ini berkata : “Ini adalah janji Allah kepada siapa saja yang beramal soleh baik dari laki-laki atau perempuan dari keturunan Adam AS. Sedangkan hatinya dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Amalan sholih itu adalah amalan yang sesuai dengan kitabullah dan sunnah Rasul-Nya. Diperintahkan, dan diisyariatkan oleh Allah Swt. Orang  yang memenuhi ini maka Allah akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik di dunia dan Allah akan  membalasnya dengan balasan yang lebih baik di hari akhirat.
B. Penjagaan.
Allah berfirman :”Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat”. (QS. Al-Hajj [22]:38)
C. Pertolongan
Allah berfirman :”Dan sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang Rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa, dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman”. (QS. Ar-Rumm [30]:47).
D. Kekuasaan.
Allah berfirman :”Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal saleh bahwa dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhhoi Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa..” (QS. An-Nur [24]:55).
E. Kekuatan.
“....Maka Allah akan memberi keputusan diantara kamu di hari kiamat dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman”.  (QS. An_Nisaa [4]:138)
Bila Taqwa sudah tertanam secara benar di dalam hati setiap manusia, maka pasti Allah akan memberikan :
a. Jalan keluar dari setiap persoalan yang dihadapi.
“..Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar”. (QS. At-Thalaq [65]:2)
b. Akan memberi Rizki dari arah yang tidak diduga.
“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan Barangsiapa yang bertawaqal kepada Allah,  niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. (QS. At-Thalaq [65]:3).
Berangkat dari kajian ayat di atas, darimana kita harus mulai dan apa langkah-langkahnya.
Dalam Surat Ar-Ra’du ayat 11, Allah menjelaskan tentang perubahan suatu bangsa. Firman Allah Swt. :”Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri, dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain dia”. (QS. AR-Ra’dd [34]:11)
Ayat tadi mengantarkan kita kepada sebuah kesimpulan bahwa perubahan suatu negeri, diawali dengan perubahan diri manusia itu. Persoalan yang paling penting dari diri manusia adalah mental. Dan mental itu baru akan baik jika di isi dengan iman dan taqwa kepada Allah Swt. Tidak boleh di isi yang lain.
Karena itu kita memerlukan orang-orang yang bisa menanamkan iman dan taqwa secara benar kedalam hati setiap manusia, agar Allah Swt memberikan keamanan, ketenangan dan kesejahteraan dalam hidup dan kehidupan kita. Langkah menuju keamanan, ketenangan dan kesejahteraan, kita harus membangun dua modal kader. Mubaaligh sebagai ujung tombak.
Untuk lahirnya dua kader itu pasti memerlukan usaha yang optimal dan dana yang cukup. Karena itu gerakan melahirkan dua kader, harus diikuti dengan gerakan yang lain, yaitu : Gerakan membangun pendukung da’wah lewat infaq.  Wallaahu’alam bish-shawab.▪▪▪

MEMBUAT KAPAL
QS. Al-Mu’minuun: 23-30

Setelah menerima perintah dari Allah untuk membuat kapal yang besar. Nabi Nuh segera mengumpulkan para pengikutnya. Beliau memimpin mereka agar mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat apal tadi. Untuk membuatnya Nabi Nuh mencari lokasi di luar kota. Beliau tidak ingin pekerjaannya terganggu, sehingga dicarilah tempat yang jauh dari keramaian. Setelah mendapatkan tempat yang cocok, mulailah mereka membuat kapal yang kokoh.Nabi Nuh dan para pengikutnya bekerja dengan keras, siang dan malam mereka bahu membahu. Teriknya sinar matahari yang membakar kulit tidak mereka perdulikan. Dinginnya angin malam padang pasir tidak membuat mereka gebtar. Semangat yang kuat terpancar dari diri Nabi Nuh dan para pengikutnya.
Walaupun Nabi Nuh dan para pengikutnya bekerja di tempat terpencil, namun tetap saja kaumnya yang keras kepala itu mengetahui kegiatan nabi Nuh. Mereka datang untuk mengolok-olok Nabi Nuh dan kawan-kawannya.“Kalau memang agama yang kamu bawa itu benar, kami pasti akan mengikutimu. Kami lebih pandai dibandingkan denganmu. Aku yakin engkau seorang pendusta,” Ucap seorang pembesar yang lain.  Nabi Nuh pun menjawab, “Apakah kalian mengira aku dapat memaksa kalian mengikuti ajaranku ? Aku hanya manusia biasa yang diberi tugas oleh Allah untuk menyampaikan petunjuk-Nya. Jika kalian tidak mau beriman kepada Allah, Allah yang akan memberi peringatan kepada kalian,”. 
“Wahai Nuh, jika kamu ingin kami mengikutimu, usirlah para pengikutmu yang miskin dan hina, kami tidak mau disamakan dengan  mereka,” ucap salah satu pembesar. Nabi Nuh menolak permintaan itu, “Agama itu untuk semua orang. Yang akan mendapat ganjaran dari Allah adalah orang-orang yang beriman dengan hati ikhlas, wahai kaumku sesungguhnya aku pemberi peringatan dari Allah. Sembahlah Allah,  bertaqwalah dan taatlah kepada-Nya. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan menangguhkanmu sampai waktu yang ditentukan.”
Nabi Nuh terus menerus berseru kepada kaumnya selama 950 tahun. Namun hanya sedikit orang yang mau mengikuti ajarannya.Walaupun begitu, Nabi Nuh tetap sabar. Ia yakin Allah akan selalu menolongnya. Ia tetap berharap suatu saat nanti kaumnya akan bertobat dan menyembah Allah. Namun harapannya itu kian tipis melihat kaumnya yang terus menerus menentang ajarannya.Nabi nuh memohon kepada Allah agar memberikan suatu keputusan antara dirinya dan kaumnya yang sesat, serta menyelamatkan pengikut-pengikutnya yang mukmin. “Ya Allah, janganlah Engkau biarkan seorangpun dari orang-orang kafir itu tinggal di muka bumi. Mereka akan berusaha menyesatkan hamba-hamba-Mu yang beriman. Jika Engkau biarkan mereka tinggal, mereka tidak akan melahirkan dan menurunkan selain anak-anak yang berbuat maksiat seperti mereka.”. Allah mengabulkan doa nabi nuh. Allah berkehendak untuk menurunkan peringatan bagi kaum Nabi Nuh yang tetap membangkang. Di perintahkanlah Nabi Nuh untuk membuat kapal. Nabi nuh pun melaksanakan perintah Allah itu dengan penuh ketaatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar