Senin, 16 Januari 2012



UNTUK APA WAKTU*?
* DR. Endang Suherman


Tahun 1432H / 2011M telah meninggalkan kita, tahun 1433 H/2012 M telah menunggu kita dengan segudang harapan, hambatan dan tantangannya. Sungguh begitu rasanya waktu cepat  berlalu sampai-sampai kehadiranya tidak terasa oleh kita?  salah seorang Ulama bernama Malik Bin Nabi’ mengatakan; “Waktu Ibarat Sungai yang mengalir  ke seluruh penjuru sejak dahulu , melintasi pulau, kota dan desa, membangkitkan semangat  atau meninakbobokan manusia. Ia diam seribu bahasa, sampai-sampai manusia sering tidak menyadari kehadiran waktu dan melupakan nilainya, walaupun segala sesuatu selain Allah tidak akan mampu melepaskan diri dari waktu’.
Banyak cara seseorang mengekspresikan pergantian tahun,ada yang menyambutnya dengan mengadakan hiburan semalam suntuk, ada yang pergi ke tempat hiburan, ada yang pergi ketempat wisata, ada juga yang membakar petasan atau dengan membunyikan terompet di jalan-jalan yang mengakibatkan suasana berisik dan mengganggu lingkungan.

 Apakah seperti itu cara menyambut tahun baru..?
Sebagai seorang muslim, tentu tidak akan melakukan cara yang demikian karena itu waktu sangat penting dalam bagi manusia. sampai-sampai Al Qur’an mengidentifikasi waktu ke dalam 4 (empat) pengertian.
 (1) Seluruh rangkaian saat ,yang telah lalu, sekarang, dan yang akan datang.
 (2) Saat tertentu untuk menyelesaiakan sesuatu,
 (3) Kesempatan, tempo, atau peluang,
(4) ketika, atau saat terjadinya sesuatu.
Al Qur’an menggunakan beberapa kata
untuktuk menunjukan waktu, yaitu;
1. Ajal, menunjukan waktu berakhirnya sesuatu, seperti berakhirnya usia manusia atau masyarakat/Negara. ( QS. 10;49).
Artinya :”bagi setiap umat mempunyai ajal(batas waktu).Apabila ajalnya tiba,mereka tidak dapat meminta penundaan ataupun percepatan sesaat pun”.

2. Al Dahr menunjukan saat yang begitu panjang yang dilalui alam raya,yaitu sejak diciptakan sampai punahnya alam semesta ini.sebagaiman firman Allah,  artinya; “Bukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat di sebut?’. ( QS.76:1)
3, Al Waqt, menunjukan batas akhir kesempatan atau peluang untuk menyelesaikan suatu peristiwa.Sebagimana firman Allah, “Sesungguhnya sholat adalah waktu yang telah ditentukan”.  ( QS. 4; 103)
4.  Al Ashr, menunjukan waktu terbenam matahari atau sering diartikan dengan masa/zaman. “Demi Masa,Sesungguhnya manusia dalam keadanmerugi,kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh”.( Qs. 103;1-3).

Manusia tidak dapat melepaskan diri dari waktu dan tempat. Mereka mengenal masa lalu, kini dan masa akan datang. Pengetahuan manusia tentang waktu berkaitan dengan pengalaman empiris masing-masing orang.
Kesadaran tentang waktu berhubungan dengan bulan dan matahari baik dari segi perjalanannya (malam saat terbenam dan siang saat terbit) maupun kenyataan bahwa sehari sama dengan sekali terbit sampai terbenamnya matahari. Atau satu tahun sama dengan 354 hari dalam hitungan kalender Hijriyah atau 365 hari kalender Masehi.

Ketika  para sahabat nabi SAW,. mengamati keadaan bulan yang sedikit berubah dari segi purnama, kemudian kembali menjadi sabit dan kemudian menghilang, mereka bertanya kepada Nabi, ‘Mengapa demikian?’ Al Qur’an pun menjawab;
Yang demikian itu adalah waktu-waktu untuk manusia dan untuk menetapkan waktu ibadah haji (QS.2.189).
Ayat ini mengisaratkan kepada manusia supaya dapat memanfaatkan waktu untuk menyelesaikan semua tugas yang menjadi kewajibanya sebagai abdun (hamba). termasuk didalamnya adalah  ibadah sholat dsb.
Keadaan bulan seperti diatas, seharusnya menyadarkan manusia dipentas dunia bahwa pernah tidak tampak, kemudian nampak, membesar dan kemudian mengecil selanjut sirna  dan kembali. (sedikit menua, sampai akhirnya meninggalkan) dunia ini.

TUJUAN KEHADIRAN WAKTU
waktu hendaknya diisi dengan beribadah. merujuk kepada Firman Allah SWT dalam surat adz-Dzariyat; 56. “ Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecual agar beribadah kepada-Ku”.
Ayat ini menuntut agar kesudahan semua pekerjaan manusia hendaknya menjadi ibadah kepada Allah SWT. apapun jenis dan bentuknya. Al Qur’an memerintahkan setelah aktifitas sholat jum’at  dilakukan, hendaknya mencari rizqi sebagai karunia (fadhal) Allah SWT. Al Qur’an mengecam keras menggunakan waktu hanya untuk bermain-main tanpa tujuan tertentu sepertia anak-anak.

Waktu harus digunakan untuk menuntut ilmu, karena menuntut ilmu adalah kewajiban. Saking pentingnya ilmu sehingga ayat Al Quran yang turun pertama kali adalah Iqro’ (baca), membaca merupakan cara untuk mendapatkan wawasan. Ketika semangat menuntut ilmu ada pada kaum muslimin, kaum muslimin pun dapat menguasai sektor politik, ekonomi, sosial dan budaya antara abad 7-15 masehi. Dan ketika kaum mslimin tidak mementingkan ilmu maka yang terjadi adalah kaum muslimin di kuasai oleh  non muslim dan dihinakan. Dengan   ilmu Allah akan melebihkan suatu bangsa atas bangsa yang lainnya.
Sayyidina Ali r,a. dengan bijak berkata; “

 “Rejeki yang tidak diperoleh hari ini masih dapat diharapkan perolehannya lebih banyak di hari esok,tetapi waktu yang berlalu hari ini, tidak mungkin kembali esok hari”



        ________oo00oo_______


CERITA SUFI

KEHIDUPAN  UMPAMA RODA
“Guru,saya pernah mendengar kisah seorang lelaki arif yang pergi jauh dengan berjalan khaki.Cuma yang aneh, setiap ada jalanan yagn menurun, lelalki arif konon agak murung. Tetapi kalau berjalan mendaki ia tesenyum.  Hikmah apa yang bisa di petik ?  “Itu perlambang bahwa mansia itu telah matang dalam meresapi asam garamkehidupan.’Ketika bernasib baik, sesekali kita sadari bahwa suatu ketika kita akan mengalami nasib buruk yang kita tidak kita harapkan. dengan demikian kita tidak terlalu bergembira  sampai lupa bersyukur kepad Allah SWT. Ketika nasib sedang buruk.kita memandang masa depan dengan tersenyum optimis.
“Apa alasan saya untuk optoimis, sedang saya sadar nasib saya sedang jatuh dan berada dibawah?’.  “Alasanya ialah karena iman, yakin dengan pertolongan Allah yang MAHA KUASA”.
Hikmah Selanjutnya? “ Orang terkenal suatu ketika mesti bersipa sedia untuk dilupakan, orang yang di atas harus siap  mental untuk turun ke bawah. Orang kaya  satu ketika harus siap untuk miskin. Orang Sehat mesti inget akan sakit. Orang muda harus bersiap hari tua. Orang hidup harus bersiap  untuk Mati’.


                   _____oo00oo____
    Editor : Doen - alazriyyah






1 komentar: